BEROPINI
MELALUI TEKS ARTIKEL
MAKALAH
Diajukan Sebagai
Tugas Bidang Studi Bahasa Indonesia Pada Jurusan IPA di SMA Plus Islamic
Village
Guru bidang
studi:
Disusun oleh:
Aisyah khansa
muhana
Nahla malika
Hamdani
Salwa stevani
Siti mardiyah
Zatalina
inasa
SMA PLUS
ISLAMIC VILLAGE
2022
Alhamdulillah, puji
dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah Ta’ala. atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga
makalah yang berjudul, “BEROPINI MELALUI TEKS ARTIKEL” dapat kami selesaikan
dengan baik. Tim penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca tentang pelanggaran atau kesalahan apa saja yang biasa
terjadi dalam bahasa keseharian yang bisa kita pelajari salah satunya dari
karya film. Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT
karuniai kepada kami sehingga makalah ini dapat kami susun melalui beberapa
sumber yakni melalui kajian pustaka maupun melalui media internet.
Pada kesempatan ini,
kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kami
semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Kepada kedua orang tua
kami yang telah memberikan banyak kontribusi bagi kami, guru kami, Ibu Devani
Apriana, dan juga kepada teman-teman seperjuangan yang membantu kami dalam
berbagai hal. Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan
Allah SWT. Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami memohon kritik dan saran
yang membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.
Demikian makalah ini
kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau pun adanya
ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf. Tim
penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat
karya makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.
Tangerang, 08 November 2022
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Secara
definitive, artikel diartikan sebagai sebuah karangan factual (nonfiksi)
tentang suatu masalah secara lengkap, yang panjangnya tak tentu, untuk dimuat
disurat kabar atau koran, majalah, bulletin, dan sebagainya, dengan tujuan
untuk menyampaikan gagasan dan fakta guna meyakinkan, mendidik, menawarkan
pemecahan suatu masalah, atau menghibur. Dengan demikian, tujuan menulis
artikel, pada hakikatnya merupakan salah satu cara mengungkapkan pendapat atau
gagasan tentang suatu tema atau hal dalam bentuk tulisan (M Romli,2000:31).
Sumadiria (2007:1)
berpendapat bahwa artikel adalah tulisan lepas berisi opini seseorang yang
mengupas tuntas suatu masalah tertentu yang sifatnya aktual atau kontroversial
dengan tujuan untuk memberitahu (informatif), memengaruhi dan meyakinkan
(persuasif argumentatif), atau menghibur khalayak pembaca (rekreatif). Hal
senada diungkapkan Tampubolon (2008:114) yang berpendapat bahwa artikel pada
umumnya dapat digolongkan pada karangan yang berbentuk eksposisi atau argumentasi.
Sumadiria (2007:4)
berpendapat bahwa artikel yang ditulis untuk konsumsi surat atau majalah
memiliki tujuh karakteristik: a) Ditulis dengan atas nama (by line story). b)
Mengandung gagasan aktual atau controversial. c) Gagasan yang diangkat harus
menyangkut kepentingan sebagian terbesar khalayak pembaca. d) Ditulis secara
referensial dengan visi intelektual. e) Disajikan dalam bahasa yang hidup,
segar, popular, komunikatif. f) Singkat dan tuntas. g) Orisinil.
Untuk
memahami lebih dalam tentang artikel, pada bab ini akan belajar tentang
mengevaluasi informasi, baik fakta maupun opini, dalam sebuah artikel yang
dibaca Menyusun opini dalam bentuk artikel menganalisis kebahasaan artikel dan
buku ilmiah dan mengonstruksi sebuah artikel dengan memperhatikan fakta dan
kebahasaan.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka makalah ini dirumuskan
sebagaiberikut:
1. Bagaimana cara mengevaluasi informasi dalam artikel
2. Bagaimana cara menyusun opini dalam artikel
3. Bagaimana cara menganalisis kebahasaan artikel/buku ilimiah
4.
Bagaimana cara mengonstruksi
artikel dengan memperhatikan fakta dan kebahasaan
C.
Tujuan
Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk untuk mengetahui dan memahami; (1) bagaimana cara mengevaluasi informasi dalam artikel, (2) bagaimana cara menyusun opini dalam artikel (3) bagaimana cara menganalisis kebahasaan artikel/buku ilimiah (4) bagaimana cara mengonstruksi artikel dengan memperhatikan fakta dan kebahasaan
BAB II PEMBAHASAN
A. Mengevaluasi Informasi dalam Artikel
1.
Mengidentifikasi
Isi Pokok Informasi dan Masalah dalam Artikel
Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (2008:567) mengidentifikasi adalah suatu proses menemukan informasi
dalam suatu paragraf atau bentuk tulisan lain. Jadi, mengidentifikasi adalah
suatu proses mengurutkan atau menjabarkan informasi dalam paragraf maupun
bentuk tulisan lain, salah satunya yaitu menemukan atau mengidentifikasi ide
pokok dalam wacana.
Nurhadi (2005:73)
berpendapat ide pokok adalah gagasan utama yang menjadi landasan dalam
pengembangan karangan. Hal senada diungkapkan oleh Tampubolon (2008:47) yang
berpendapat bahwa ide pokok adalah merupakan informasi fokus utama, dan jabaran
pikiran pokok merupakan informasi fokus pendukung. Dari dua pendapat di atas,
dapat disimpulkan ide pokok adalah suatu bentuk gagasan yang berpangkal dari
pikiran, kemudian ditransformasikan ke dalam sebuah kalimat atau karangan.
Soedarso (2005: 66)
mengatakan dalam satu paragraf ada kalimat pokok atau kalimat kunci. Kalimat
kunci paragraf mengandung pernyataan tentang kata benda atau kata ganti orang
yang dominan atau yang menjadi topik (secara umum, garis besar) paragraf itu.
Kalimat lainnya adalah kalimat pendukung, yang menguraikan, menjelaskan,
melukiskan, menjabarkan, atau menyajikan contohcontoh ide pokok.
Cara
mengidentifikasi ide pokok setiap paragraf:[1]
a. Bacalah dengan cermat setiap paragraf dalam
bacaan
b. Cermatilah kalimat pertama hingga akhir
c. Terus membaca kalimat demi kalimat hingga
menemukan ide pokok paragraf
d. Setelah menemukan ide pokok setiap paragraf,
dapat menentukan permasalahan dalam artikel.
e. Permasalahan dapat didenfikasi dengan
pernyataan dasar bahwa ada sebab, ada akibat
2.
Mengidentifikasi
Fakta dan Opini dalam Artikel.[2]
3.
Menentukan
Topik dan Menyusun Kerangka sesuai Topik
Membuktikan kebenaran
suatu pendapat/kesimpulan dengan data atau fakta sebagai alas an atau bukti.
Dalam argumentasi pengarang mengharapkan pembenaran pendapatnya dari pembaca.
Adanya unsur opini dan data, juga fakta atau alasan sebagai penyokong opini
tersebut.
[1] https://www.slideshare.net/bestairdillah/presentation-bahasa-indo-besta
[2] file:///C:/Users/acer/Downloads/525-Article%20Text-2511-1-10-20171106.pdf
A. Menyusun opini dalam Artikel
1.
Menyusun
Opini dalam Bentuk Artikel
Untuk Menyusun opini dalam bentuk artikel, ada tiga tahap yang harus
diperhatikan.
a. Opini dapat dinyatakan lewat kalimat.
b. Opini juga dapat dijabarkan lewat paragraf yang
lebih Panjang.
c. Opini bisa disampaikan dalam bentuk artikel
yang memperhatikan fakta-fakta
Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika menulis opini adalah
struktur, argumentasi, dan penggunaan Bahasa.
Sebuah artikel yang baik dimulai dengan pengenalan masalah melalui
pernyataan pendapat atau thesis statement kemudian kita dapat memulai
mengemukakan pendapat tentang masalah yang kita kenalkan sebelumnya, lalu
menyatakan kembali apa yang terjadi pendapat kita sebelumnya untuk lebih
meyakinkan pembaca.
2.
Mempresentasikan,
Menanggapi, dan Merevisi Artikel
B. Menganalisis kebahasaan Artikel/buku ilimiah
1.
Menganalisi
Masalah, Fakta, dan Opini dalam Artikel/Buku Ilmiah
2.
Menemukan
Unsur Kebahasaan Artikel/Buku Ilmiah
Atikel ini
membahas beberapa contoh unsur kebahasaan yang meliputi adverba, konjungsi
dan kosakata.
a.
Adverba
bahasa yang dapat mengekspresikan sikap eksposisi. Agar
dapat meyakinkan pembaca, diperlukan ekspresi kepastian, yang bisa dipertegas
dengan kata keterangan atau adverbia frekuentatif, seperti selalu, biasanya,
sebagian besar, sering, kadang-kadang, dan jarang.
b.
Konjungsi
kata atau ungkapan yang
menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat, yaitu kata dengan kata, frasa
dengan frasa, klausa dengan klausa, serta kalimat dengan kalimat. Konjungsi
yang banyak dijumpai pada artikel adalah konjungsi yang digunakan untuk menata
argumentasi, seperti pertama, kedua, berikutnya; atau konjungsi yang digunakan
untuk memperkuat argumentasi, seperti, selain itu, sebagai contoh, misalnya,
padahal, justru; konjungsi yang menyatakan hubungan sebab-akibat, seperti,
sejak, sebelumnya, dan sebagainya; konjungsi yang menyatakan harapan,
seperti, supaya, dan sebagainya.
c.
Kosakata
perbendaharaan kata-kata. Supaya teks tersebut mampu meyakinkan
pembaca, diperlukan kosakata yang luas dan menarik. Biasanya konten teks yang
menarik tersebut mencakup hal-hal berikut.
a.
Aktual, sedang menjadi pembicaraan orang banyak atau baru saja
terjadi.
b. Fenomenal, yakni luar
biasa, hebat, dan dapat dirasakan pancaindra.
c. Editorial, artikel dalam surat kabar yang mengungkapkan
pendirian editor atau pemimpin surat kabar.
d. Imajinasi, daya pikir untuk membayangkan (dalam
angan-angan).
e. Modalitas, cara pembicara menyatakan sikap terhadap suatu
imajinasi dalam komunikasi antarpribadi (barangkali, harus, dan sebagainya).
f. Nukilan, kutipan atau tulisan yang dicantumkan pada suatu
benda.
g. Tajuk rencana, karangan pokok dalam surat kabar.
h. Teks opini, teks yang merupakan wadah untuk mengemukakan
pendapat atau pikiran.
i. Keterangan aposisi, keterangan yang memberi penjelasan kata
benda. Jika ditulis, keterangan ini diapit tanda koma atau tanda pisah atau
tanda kurung.
Langkah-langkah Menulis artikel opini
a. Menentukan Topik
Topik merupakan ide pokok yang mendasari keberadaan suatu teks.
Topik sebaiknya berhubungan dengan peristiwa-peristiwa aktual. Satu-satunya
persyaratan yang harus dipenuhi adalah bahwa kita harus cukup memahami topik
tersebut. Bagaimanapun juga, 'pemahaman yang cukup' untuk menuliskan
topik-topik spesifk memerlukan pengetahuan atau pemahaman akan disiplin ilmu
tertentu. Seorang penulis tentunya memerlukan informasi yang lengkap. Referensi
sendiri bisa didapatkan dari banyak sumber, mulai dari buku sampai media
internet.
b. Mengenali Karakter Media Massa
Seseorang yang ingin menulis artikel harus paham bahwa media
yang ia tuju adalah media yang dibaca oleh banyak orang. Pembacanya adalah
orang-orang yang beragam, baik itu dari segi usia, pekerjaan, sosial, ekonomi,
jenis kelamin, maupun tingkat pendidikan.
Dengan demikian, kalian harus bisa membuat artikel yang bisa
mudah dimengerti oleh semua kalangan pembaca. Mengenali karakteristik media
yang dituju menjadi sesuatu hal yang sangat mutlak bagi penulis artikel.
Seorang penulis artikel harus memahami "selera" dan "misi"
setiap penerbitan. Mengenal karakteristik media massa, termasuk pula kalibernya
penting dilakukan. Dalam hal ini, bagi seorang penulis pemula, janganlah
memaksakan diri untuk mengirimkan artikel ke media massa yang berkaliber besar
sebab peluang untuk bisa dimuat sangat kecil karena harus bersaing dengan
penulis-penulis lain yang sudah profesional dan punya nama. Jika kita seorang
penulis pemula, akan lebih baik jika memulai mengirim artikel pada media lokal
agar peluang untuk bisa dimuat lebih besa
C. Mengonstruksi Artikel dengan memperhatikan
fakta dan kebahasaan
1.
Menganalisis Pengunaan Bahasa
dalam Artikel
Ragam bahasa merupakan variasi penggunaan
bahasa. Ragam bahasa dapat dibedakan berdasar pada
(a) pokok pembicaraan,
(b) media yang digunakan,
dan (c) hubungan antara komunikator dengan
komunikan.
Selanjutnya dalam tulisan ini hanya akan
dibahas ragam bahasa dari sudut media yang digunakan, yakni ragam bahasa tulis
dan dari sudut hubungan antara komunikator dengan komunikan. Dilihat dari
hubungan komukator dan komunikan, perbedaan ragam bahasa tulis dan ragam lisan
ada dua macam. Pertama berhubungan dengan peristiwanya, yakni bila digunakan
ragam tulis partisipan tidak berhadapan secara langsung. Akibatnya bahasa yang
digunakan harus lebih jelas sebab berbagai sarana pendukung yang digunakan
dalam bahasa lisan seperti isyarat, pandangan dan anggukkan tidak dapat
digunakan. Itulah sebabnya mengapa ragam tulis lebih cermat. Pada ragam tulis,
fungsi subjek, predikat, objek dan keterangan serta hubungan antarfungsi itu
harus nyata. Pada ragam lisan partisipan pada umumnya bersemuka sehingga
fungsi-fungsi itu kadang terabaikan. Meskipun demikian, mereka dapat saling
memahami maksud yang dikemukakan karena dibantu dengan unsur paralinguistik.
Orang yang halus rasa bahasanya sadar bahwa kalimat ragam tulis berbeda dengan
ragam ujaran. Oleh karena itu, sepatutnya mereka berhati-hati dan berusaha agar
kalimat yang ditulis ringkas dan jelas. Bentuk akhir ragam tulis tidak jarang
merupakan hasil beberapa kali penyuntingan. Hal kedua yang membedakan ragam
tulis dan lisan berkaitan dengan beberapa upaya yang digunakan dalam ujaran,
misalnya tinggi rendah, panjang pendek, dan intonasi kalimat yang tidak
terlambang dalam tata tulis maupun ejaan. Dengan demikian, penulis perlu
merumuskan kembali kalimatnya jika ingin menyampaikan jangkauan makna yang sama
lengkapnya. Lain halnya dengan ragam lisan, penutur dapat memberikan tekanan
atau jeda pada bagian tertentu agar maksud ujarannya dapat dipahami. Jadi,
ragam bahasa tulis memiliki karakteristik khusus dibandingkan ragam bahasa
lisan. Karakteristik tersebut adalah (1) ragam bahasa tulis memiliki banyak
penanda metalingual, (2) kalimat berstruktur lengkap, dan (3) klausanya sederhana
tetapi memiliki kepadatan kata dan isi (Brown,1985;Ansari 1999)
2.
Mengonstruksi Artikel
Berdasarkan Analisis yang Dikerjakan
menyusun artikel opini sesuai dengan fakta
dan menulis artikel opini dengan kebahasaan yang baik dan benar dengan kreatif,
terampil, dan semangat.
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSAKA
Komentar
Posting Komentar