Menafsirkan Pandangan Pengarang dalam Novel
MENAFSIRKAN PANDANGAN PENGARANG DALAM NOVEL
Guna Memenuhi Tugas Bahasa Indonesia
Pengajar : Devani Apriana , S.Pd.
Disusun Oleh :
1. Callysta Putri Ramadhani 0053156415
2. Hafifah Alfasya Aulia 1819035062
3. Laksamana Pradana Supriyanto 0052351928
4. Maritza Maharani 0050971708
5. Zaky Rachmana Fauzan 0053960187
6. Dilshifa Nabila Fonna 0053156435
SMA PLUS ISLAMIC VILLAGE (IIS PROGRAM) 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari makalah ini adalah "Menafsirkan Pandangan Pengarang Dalam Novel".
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada guru mata pelajaran Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas terhadap kami. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini.
Kami jauh dari sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi saya pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.
Tangerang, 16 Oktober 2022
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………….…………………………i
DAFTAR ISI……………………………………………………...............ii
BAB 1 PENDAHULUAN.
A. Latar Belakang……………………………………………….…….1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………....1
C. Tujuan Penulisan ………………………………………………..…1
D. Manfaat Penulisan …………………………………………………1
BAB II PEMBAHASAN.
A. Menafsirkan Pandangan Pengarang terhadap Kehidupan
dalam Novel yang Dibaca ………………………………………..2
B. Menyajikan Hasil Interpretasi terhadap
Pandangan Pengarang …………………………………………....2
C. Menganalisis Isi dan Kebahasaan Novel ....…………………….. 3-8
D. Merancang Novel atau Novelet …………………………………..8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………………………9
B. Saran ……………………………………………………………..9
Daftar Pustaka …………………………………………………..10
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pernahkah Anda membaca sebuah novel yang menggugah? Sebuah karya tidak lepas dari pengarangnya. Sama seperti produk sastra yang lain, melalui novel, seorang pengarang ingin menunjukkan pandangannya terhadap kehidupan dengan harapan dapat menggugah pembacanya. Penafsiran diartikan sebagai proses, cara, perbuatan menafsirkan atau upaya untuk menjelaskan arti sesuatu yang kurang jelas.
Dengan demikian, penafsiran adalah proses, cara, perbuatan menafsirkan atau upaya untuk menjelaskan arti sesuatu yang kurang. Oleh karena itu, sangat penting untuk kita dapat memahami bagaimana cara menafsir apa saja yang terkandung dalam novel, dalam hal ini termasuk di dalamnya menafsir tentang pesan pengarang, kalimat konotasi, kaitan fakta dengan kehidupan yang ada dan menemukan nilai-nilai kehidupan yang disampaikan oleh penulis.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan menafsirkan pandangan pengarang terhadap kehidupan dalam novel yang dibaca ?
2. Bagaimana cara menyajikan hasil interpretasi terhadap pandangan pengarang ?
3. Apa yang dimaksud menganalisis isi dan kebahasaan novel ?
4. Apa yang dimaksud novel atau novelet ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui apa yang dimaksud menafsirkan pandagan pengarang terhadap kehidupan dalam novel yang dibaca.
2. Mengetahui apa yang dimaksud menyajikan hasil interpretasi terhadap pandangan pengarang.
3. Mengetahui apa yang dimaksud menganalisis isi dan kebahasaan novel.
4. Mengetahui apa yang dimaksud novel atau novelet.
D. Manfaat Penulisan
Siswa : bagi mata pelajaran Bahasa Indonesia, makalah inidapat digunakan sebagai referensi atau bahan penunjang kegiatan pembelajaran, makalah ini juga dapat membantu kesulian murid dalam menemukan referensi mengenai pengertian, menganalisis, merancang dan bagaimana menafsirkan pandangan pengarang dalam novel.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Menafsirkan Pandangan Pengarang terhadap Kehidupan dalam
Novel yang Dibaca
Menafsir pandangan pengarang dalam novel adalah menafsir apa saja yang terkandung dalam novel, dalam hal ini termasuk di dalamnya menafsir tentang pesan pengarang, kalimat konotasi, kaitan fakta dengan kehidupan yang ada dan menemukan nilai-nilai kehidupan yang disampaikan oleh penulis. Ada beberapa langkah menafsir pandangan pengarang terhadap kehidupan novel :
1. Membaca keseluruhan isi novel. Langkah ini penting dilakukan agar pembaca mengetahui isi novel secara keseluruhan.
2. Memahami isi novel secara mendalam. Selain membaca, memahami isi novel menjadi hal yang penting agar pembaca mengetahui makna yang ada dalam novel.
3. Mengetahui biografi atau kehidupan pengarang. Membaca biografi pengarang dapat ditemukan dari berbagai sumber.
4. Mengaitkan kehidupan pengarang dengan kehidupan dalam novel.
B. Menyajikan Hasil Interpretasi terhadap Pandangan Pengarang
Interpretasi adalah pemberian kesan, pendapat, atau pandangan teoritis terhadap sesuatu. Menyajikan hasil interpretasi terhadap pandangan pengarang adalah memberikan pendapat terhadap hasil tafsiran pengarang, baik secara lisan, maupun tulis. Berikut adalah langkah-langkah menyajikan hasil interpretasi terhadap pandangan pengarang :
1. Nilai sosial adalah nilai yang dilihat dari sudut pandang hubungan dengan
manusia atau masyarakat.
2. Nilai agama adalah nilai yang dilihat dari sudut pandang sesorang berdasarkan hubungannya dengan Tuhan.
3. Nilai moral adalah nilai yang dilihat dari sudut pandang kepribadian atau sikap sesorang dalam menyikapi suatu masalah.
4. Nilai budaya adalah nilai yang dilihat dari sudut pandang kebiasaan, adatistiadat, keperyaan, oleh masayarakat setempat.
C. Menganalisis Isi dan Kebahasaan Novel
Novel memiliki dua unsur yang membangun berjalanan ceritanya, yaitu unsur
intrinsik dan unsur ekstrinsik.
1. Unsur Interinsik
Unsur Intrinsik merupakan unsur pembangun karya sastra yang berasal dari dalam karya itu sendiri. Pada novel unsur intrinsik berupa, tema, alur, tokoh dan penokohan, latar, sudut pandang, dan amanat.
a. Tema
Tema adalah konsep, gagasan utama, atau pokok pikiran yang ditawarkan pengarang dalam cerita. Tema biasanya tidak tercantum secara eksplisit, melainkan hanya dapat disimpulkan oleh pembacanya. Tema dibagi menjadi dua jenis, yaitu tema utama dan tema tambahan. Tema utama adalah tema yang menjadi permasalahan pokok yang menjiawai seluruh cerita dalam novel. Sedangakan tema tambahan adalah yang mendukung tema utama dan tersebar pada setiap sekuen cerita.
b. Alur
Alur adalah deretan peristiwa yang login dan kronologis. Menurut Aristoteles dalam Wicaksono, alur haruslah bersebab-akibat sehingga jelas urutan awal, tengah, dan akhirnya. Berikut ini adalah beberapa tahapan alur.
1) Tahap pengenalan situasi atau peristiwa
2) Tahap peningkatan konflik yang ditandai dengan munculnya beragam masalah
3) Tahap berkembangnya intensitas permasalahan yang semakin besar
4) Tahap klimaks atau puncak permasalahan
5) Tahap penyelesaian konflik yang ditandai dengan mengendurnya ketegangan
c. Tokoh dan penokohan
Tokoh adalah pelaku yang menjalankan cerita. Sedangkan penokohan adalah bagaimana pengarang mempresentasikan watak dan pembawaan tokoh. Tokoh dibedakan dalam tokoh protagonis, antagonis, dan tritagonis. Tokoh protagonis adalah tokoh yang berwatak baik, tokoh antagonis adalah tokoh yang berwatak buruk, dan tokoh tritagonis adalah tokoh yang menengahi konflik.
d. Latar
Latar adalah lingkungan yang melatari cerita yang meliputi latar waktu, tempat, dan sosial. Berikut adalah keterangannya.
1) Latar waktu berhubungan dengan kapan terjadinya peristiwa dalam cerita
2) Latar tempat berhubungan dengan di mana terjadinya peristiwa dalam cerita
3) Latar sosial berhubungan dengan perilaku masyarakat dalam masyarakat tertentu
e. Amanat
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang dalam cerita. Pesan dapat ditemukan secara tersurat dan tersirat setelah membaca keseluruhan cerita. Pesan dalam cerita diharapkan dapat memberi pengaruh pada pembaca hingga pembaca merasa tergugah.
f. Sudut pandang
Sudut pandang adalah cara pandang yang digunakan pengaran dalam menyampaikan cerita, tokoh, latar, dan hal-hal lain yang membentuk cerita. Berikut ini adalah pembagian sudut pandang dalam sebuah cerita.
1) Sudut pandang orang pertama, menggunakan kata ganti orang pertama (aku, kami, saya), dalam hal ini yang bercerita adalah tokoh utamanya sendiri.
2) Sudut pandang orang ketiga, menggunakan kata ganti orang ketiga (ia, dia, mereka, atau nama tokoh), dalam hal ini yang bercerita adalah adalah pengaang yang berposisi serba tahu.
2. Unsur Ekstrinsik
Selain unsur intrinsik, sebuah novel juga memiliki unsur ekstrinsik, Unsur ekstrinsik merupakan unsur-unsur pembentuk novel yang berada di luar novel atau karya sastra.
a. Latar belakang pengarang
Latar belakang penulis memengaruhi karya yang di buat. Latar belakang pengarang berhubungan dengan konteks sosial pengarang. Misalnya, factor keluarga, budaya, pendidikan, dan keadaan ekonominya.
b. Kondisi masyarakat
Pengarang kerap kali menuliskan kondisi masyarakat yang nyata terjadi ke dalam novel. Beragam fenomena sosial dapat menjadi inspirasi pengarang saat menulis novel, baik mejadi latar atau tema cerita.
c. Nilai-nilai yang diangkat Seorang pengarang selalu memiliki ideologi, sudut pandang, dan nilai-nilai sosial yang terbentuk dari interaksinya dengan masyarakat. Nilai-nilai yang dianut pengarang memengaruhi karya yang dibuatnya.
3. Mengidentifikasi Unsur Kebahasaan Novel
Novel memiliki beberapa unsur kebahasaan, yaitu ungkapan, majas, dan peribahasa.
A. Ungkapan
Ungkapan adalah kelompok kata atau gabungan kata yang menyatakan makna khusus. Berdasarkan maknanya, ungkapan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut.
1) Ungakapan yang menggunakan kata-kata yang biasa dan berfungsi untuk meluapkan perasaan (ekspresif)
2) Ungkapan berupa idiom menimbulkan makna yang baru
B. Majas
Majas adalah Bahasa kiasan yang berfungsi untuk meningkatkan rasa, memberikan efek tertentu, dan mengekspresikan pikiran dan jiwa. Berdasarkan isinya, majas dibedakan menjadi empat jenis, yaitu perbandingan, pertentangan, sindiran, dan penegasan
1) Pebandingan
(1) Personifikasi
(2) Hiperbola
(3) Metafora
(4) Eufimisme
(5) Sinokdoke
(6) Litotes
(7) Asosiasi
(8) Metonimia
2) Pertentangan
(1) Antitetis
(2) Paradoks
(3) Kontradiksi intermimis
3) Sindiran
(1) Ironi
(2) Sinisme
(3) Sarkasme
4) Penegasan
(1) Pleonasme
(2) Retorik
(3) Pararelisme
(4) Repetisi
(5) Klimaks
C. Peribahasa
eribahasa adalah kelompok kata yang tetap susunannya (dapat berupa frasa, klausa, atau kalimat) biasanya mengiaskan maksud tertentu sebagai perbandingan, nasihat, atau prinsip hidup. Berdasarkan isinya, peribahasa dibedakan ke dalam tiga jenis, yaitu sebagai berikut.
1) Bidal yaitu peribahasa yang berisi pesan, sindiran, peringatan, atau nasihat kebaikan
2) Perumpamaan adalah peribahasa yang berisi perbandingan. Biasanya ditandai dengan penggunaan kata seperti bak, laksana, umpama, atau bagai.
3) Pepatah adalah peribahasa yang berisi nilai pendidikan
E. Merancang Novel atau Novelet
Adapun langkah-langkah dalam merancang novel adalah sebagai berikut:
1. Tema. Pilih dan kembangkan tema yang Anda pilih dan kembangkan hingga bisa menjadi cerita yang menarik.
2. Karakter. Menciptakan karakter yang kompleks dan membuat masala-masalah yang muncul.
3. Setting. Novel tentu dimulai dari pemilihan settingnya, misalnya dengan membuat cerita mengenai suatu tempat dengan melakukan riset lebih banyak mengenai budaya dan apa yang dilakukan orang-orang pada zaman itu.
4. Daur ulang ide. Karena tidak ada cerita yang benar-benar asli atau autentik, buatlah ide yang sudah ada menjadi lebih fresh.
5. Favorite things. Segala hal yang menarik menurutmu bisa menjadi dasar sebuah ide. Misalnya kamu menyukai musik gitar. Buatlah karakter khas novelmu yang benar-benar terobsesi dengan novel.
6. Permainan kata. Sebuah kata bisa dikembangkan menjadi sebuah inspirasi dari cerita yang akan ditulis sehingga menjadi menarik bagi pembaca.
7. Cerita yang dimulai dari impianmu sendiri dan tampak tidak masuk akal bisa menjadi masuk akal dalam cerita fiksi.
8. Kisah nyata. Biasanya kisah nyata bisa menginspirasi salah satu adegan dalam cerita novel.
9. Pengalama pribadi dan teman-teman. Sebagian besar penulis diam-diam curhat terselubung
dalam novelnya.
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pemaparan mengenai penganalisisan novel yang bisa kita dapat adalah Menafsirkan pandanganpengarang terhadap kehidupan dalam novel dapat didefinisikan sebagai upaya menangkap maksud, mengartikan, dan menjelaskan konsep yang dimiliki pengarang dalam menanggapi dan menerangkan masalah-masalah dalam kehidupan yang terdapat dalam novel.
Daftar Pustaka
• https://jaddung.blogspot.com/2018/02/pengertian-unsur-dan-caramerancang-novel.html?m=1
• https://roboguru.ruangguru.com/question/tentukan-langkah-langkahmenyajikan-hasil-interpretasi-terhadap-pandangan-pengarang-_QUY3PZYFN7 • https://roboguru.ruangguru.com/question/sebutkan-langkah-langkahmenafsir-pandangan-pengarang-terhadap-kehidupan-novel-_QU-CTZIZPU6
• https://repositori.kemdikbud.go.id/21954/1/XII_Bahasa-Indonesia_KD3.8_Final.pdf
• https://roboguru.ruangguru.com/question/apa-yang-dimaksud-denganpenafsiran-_QU-V30A96TR
• https://roboguru.ruangguru.com/question/tuliskan-tujuan-menafsirpandangan-pengarang-cerita-novel-_QU-8LUVR7OZ
• http://kiatberbahasa.blogspot.com/2017/10/menafsir-pandangan-pengarangdalam-novel.html
• https://www.puriedukasi.com/2021/01/menikmati-novel-menafsirpandangan.html
• Hatikah, Tika. 2018. Bahasa Indonesia untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII Kelompok Wajib. Bandung: Grafindo Media Pratama
Komentar
Posting Komentar